Senin, 21 Januari 2013

laporan lengkap hidrasi air


  • 1. LABORATORIUM KIMIA FARMASIJURUSAN FARMASI FIKESUNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN ALAUDDIN MAKASSAR LAPORAN LENGKAP KIMIA DASAR PERCOBAAN HIDRASI AIR OLEH: KELOMPOK : 1 (Satu) GELOMBANG : I (Satu) ASISTEN : RIZAL SAMATA-GOWA 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengandung molekul air dalam struktur kimianya. Hidrat biasanya terjadi pada zat padat ionik seperti NaCl, CuSO4. Hal ini disebabkan karena pada strukturnya tidak stabil dan untuk menstabilkannya diperluka air (H2O). Dalam percobaan senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat sebab air kristalnya di hilangkan dengan cara pemanasan sehingga diperoleh garam anhidrat yang ditandai dengan perubahan warna, wujud, dan wadah tempat pemanasannya akan kering dari molekul airnya. Melalui proses pemanasan senyawa hidrat akan terlepas. Namu, jika dibiarkan di udara terbuka maka akan menyerap molekul air dari udara terikat kembali secara sempurna dan membentuk senyawa hidrat. Oleh karena itu, penentuan kadar hidrat dan anhidrat dalam percobaan ini dilakukan agar kandungan air dalam suatu zat atau bahan, perlu diketahui dan menentukan persetase kadar air dari suatu zat secara keseluruhan. Jumlah kadar air yang terdapat di dalam suatu zat atau sampel menentukan banyaknya air yang ada dalam suatu zat dan jumlah kehilangan air. Hubungan Hidrasi Air dalam dunia farmasi yaitu kita dapat mengetahui karakteristik dari senyawa tertentu yang berhubungan dengan pembuatan obat. Dalam pembuatan obat seperti granul dalam tablet, kapsul, dan lain-lain. Granul tersebut harus kering atau tidak boleh mengandung air, sama halnya dengan proses pemanasan untuk menghilangkan molekul air yang terkandung dalam senyawa hidrat.B. Maksud dan Tujuan Percobaan 1. Maksud Percobaan Mengetahui dan memahami sifat senyawa hidrat dan anhidrat serta cara menentukan bilangan hidrat.
  • 3. 2. Tujuan a. Untuk mempelajari berbagai sifat dan karakteristik senyawa hidrat. b. Untuk memverifikasikan persen air dalam magnesium sulfat heptahidrat. c. Untuk memverifikasikan rasio mol dari air terhadap garam dalam magnesium sulfatC. Prinsip Percobaan Pengamatan karakteristik senyawa hidrat FeCl3.6H2O dan C7H6O6S.2H2O dan penentuan persen air dan rasio mol air terhadap senyawa MgSO4.7H2O.
  • 4. BAB I PENDAHULUANA. Teori Umum Air adalah pelarut senyawa polar yang baik karena mempunyai momen dipol besar yaitu 1,84 D. Pelarut yang mempunyai dipol besar seperti HCN (2,9 D). Hf cair (1,91 D), namun jarang digunakan karena sangat sukar bekerja dengan zat – zat ini. Jika pelarutnya adalah air, Mx (s) + yH2O (l) H2O)a)+ (x H2O)b) (y-a-b) H2O (l) Peristiwa ini biasa disebut hdrasi dan biasanya ( M H2O)a )+ ditulis M+ (aq) - - ( X H2O)b ) ditulis X (aq) (Ahmad, 2001: 69) Air merupakan salah satu dari senyawa yang paling berlimpah di alam dan yang paling penting bagi proses – proses kehidupan. Air melarutkan banyak zat dan dipakai sebagai medium yang didalamnya berlangsung barbagai reaksi kimia. Misalnya sebuah larutan dalam air garam natrium asetat NaOAc, bersifat basa, sebab ion asetat bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion hidroksida : OAc- + H2O HOA + OH- Alasan mengapa reaksi ini terjadi sampai cukup banyak adalah bahwa HOAc asam lemah dan lebih suka tinggal sebagi molekul (Underwood,1981 : 104-105). Air merupakan senyawa serbaguna yang berpartisipasi dalam bebagai reaksi kimia di bumi. Air hidrasi adalah air yang terkandung dalam kristal, yaitu terikat pada ion atau molekul yang membentuk kristal. Sejumlah besar senyawa membutuhkan media air mengkristal. Fakta bahwa kristalisasi tidak terjadi tanpa air, meskipun air tidak menciptakan ikatan dengan ion kristal inti, yang mengejutkan air hidrasi mempengaruhi warna, kristal, dan bentuk. Sifat air sebagai solusi entah bagaimana membantu pembentukan kristal. Setelah menyelesaikan kristalisasi, sebagian kecil dari kadar air yang masih menjadi bagian dari struktur kristal dan dikenal sebagai kristalisasi air
  • 5. dan air hidrasi. Dalam organik kima, suatu senyawa kristal atau garam, yangtelah molekul air diskrit sebagai bagian dari kerangka kristalnya, dikenalsebagai “minum” senyawa ini mengkristal memiliki molekul air yang terkaitrasio tertentu. Hidrasi air yang terkandung dalam struktur dalam strukturkristal dari senyawa organik adalah diukur dari segi jumlah molekul air yangterkait dengan setiap molekul senyawa. Senyawa crystalline dengan air hidrasi yang terkait dengan mereka,sebagian besar logam kompleks di mana air tidak langsung berhubungandegan ion logam utama yang membentuk pusat. Air terikat dengan atomsekitarnya, karena tidak dapat di kaitkan dengan kristal tanpa beberapa jenisikatan kovalen. Hubungan dengan air tidak mempengaruhi beberapa sifatfisik senyawa termasuk senyawa termaksud karakteristik optik. Aldehida dan keton dapat bereaksi dengan air menghasilkan 1,1 dionatau gemind (gembil) reaksi ini adalah reaksi refreksibel atau dapat balik.Gembiol dapat melepaskan air atau aldehid kembali (TIM Dosen KimiaUNHAS,2009:102). Jika ada katalis asam, air, akan mengadaksi alkena. Air akan sebagiH.OH, dan produknya salah satu alkohol. H+ CH2 = CH2 + H – OH OH2 – CH2 (atau CH3 CH3 OH) H OH Selain itu terdapat penetapan hidrasi dalam barium klorida yang dikristalkan. Bariu klorida dihidrat kehilangan semua air kristalnya di atastemperatur – temperatur yang jauh lebih tinggi (sampai 800 - dapatdigunakan pada dehidrasi ini, karena barium klorida tak terhidrasi adalah takmudah menguap, dan stabil. Bahkan pada temperatur yang cukup tinggi(Basset,1994 : 507). Gravimetri dengan cara penguapan lazim dipakai untuk penentuankadar air dan karbodioksida. Air dihilangkan secara terhitung dari cuplikansenyawa organik dengan cara padat zat pengering tersebut. Massa air yanghilang ditetapkan dari pertambahan bobot zat pengering tersebut. Penentuan
  • 6. kadar air secara tak langsung seperti tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan. Selain untuk penetapan kadar air, gravimetri dengan cara penguapa dapat pula dipakai dalam penelitian kadar karbondioksida (Rival,2006 : 317). Selain itu pada kimia dasar terdapat struktur kristal, padatan dapat di bagi menjadi 2 kelompok : Kristal dan amorf. Es merupakan padatan kristal (crystalline solid), yang memiliki keteraturan yang kaku dan menjangkau atom – atomnya, molekul – molekulnya, atau ion – ionnya menempati tempat – tempat tertentu. Susunan atom, molekul atau ion dalam padatan kristal adalah sedemikian rupa setunggal gaya tarik menarik antar molekul neto pada keadaan maksimumnya, gaya yang menyebabkan kestasilan kristal dapat berupa gaya ion, ikatan kovalen, gaya van der wals, ikatan homogen atau kombinasi gaya – gaya ini. Padatan amorf seperti gelas tidak memiliki susunan yang bertata baik dan keteraturan molekul yang menjangka jauh.Satuan struktur yang berulanh pada padatan kristal disebut sel satuan (unit cell) (Chang,2004 : 378 – 379).B. Uraian Bahan 1. Aquadest (Dirjen pom, 1979: 96) Nama Resmi : AQUA DESTILLATA Nama Lain : Air suling Rumus Molekul : H2O Rumus Bangun : H–O–H Berat Molekul : 18,02 Penyimpanan : Dalama wadah tertutup baik Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa Kegunaan : Sebagai pelarut 2. CuSO4 Hidrat (Dirjen pom, 1979:731) Nama Resmi : TEMBAGA (II) SULFAT Nama Lain : Kupri sulfat
  • 7. Rumus Molekul : CuSO4.5H2O Berat Molekul : 161,43 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Pemerian : Prisma terklinik serbuk hablur tisu Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air Kegunaan : Sebagai sampel hidrat3. CaCl2 Anhidrat (Dirjen pom, 1979: 120) Nama Resmi : CALCII CHLORIDUM Nama Lain : Kalsium Klorida Rumus Molekul : CaCl2.6H2O Berat Molekul : 219,08 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup Pemerian : Hablur tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak pahit, meleleh Kelarutan : Larut dalam 0,25 bagian luar, mudah larut dalam etanol (195 )P Kegunaan : Sebagai sampel anhidrat4. Magnesium Sulfat Heptahidrat (Dirjen pom, 1979: 354) Nama Resmi : MAGNESIL SULFAS Nama Lain : Magnesium Sulfat Rumus Molekul : MgSO4.7H2O Berat Molekul : 246,47 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Pemerian : Tidak berwarna, tidak berbau, rasa dingin, asin, dan pahit, dalam udara kering dan panas merapuh Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut dalam etanol (195 )P Kegunaan : Sebagai sampel komposisi hidrat5. FeCl3.6H2O (Dirjen pom, 1979: 659) Nama Resmi : FERROS CHLORIDUM Nama Lain : Besi (II) klorida
  • 8. Rumus Molekul : FeCl3 Berat Molekul : 162,2 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Pemerian : Serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruhi oleh kelembaman Kelarutan : Larut dalam air, larut bervalensi, berwarna jingga Kegunaan : Sebagai sampel hidrat 6. C7H6O6S.2 H2O (Dirjen Pom, 1979: 1 - 2) Nama Resmi : SULFUR SALICYCICUM Nama Lain : Asam silisil sulfat, sulphosalicylic acid, sulfur salicil dihidrat Rumus Molekul : C7H6O6S.2 H2O O HO3S Rumus Bangun : OH .2H2O HH OH Berat Molekul : 254,22 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Pemerian : Bubuk kristal putih Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (195 ) P, Mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P, larut dalam amonium asitil P dinatrium hidrogen fosfat P, kalium sitrat P dan natrium sitrat P Kegunaan : Sebagai sampel hidratC. Prosedur Kerja 1. Sifat CaCl2 anhidrat
  • 9. a) Ambil CaCl2 anhidrat dengan spatula, masukkan ke gelas arloji b) Diamkan gelas arloji dan lanjutkan percobaan. Amati apa yang terjadi pada CaCl2 dari waktu ke waktu c) Catat data yang diperoleh2. Komposisi hidrat a) Ambil sebuah krus porselin dan penutupnya, bersihkan dengan sabun dan keringkan b) Tempatkan krus porselin dan tutupnya pada segitiga. Panaskan dengan nyala bunsen hingga memijar selama 5 menit. Setelah itu, dinginkan hingga suhu kamar c) Timbang krus dengan penutupnya d) Ulangi prosedur ini (panaskan,dinginkan,timbang) hingga penimbangan 2kali berat krus tidak berbeda 0,005 g. Penibangan 2kali berat krus tidak berbeda. e) Tambah sekitar 3 – 4 g tembaga sulfat hidrat ke dalam krus porselin. Timbang dan hitung berat hidrat yang sebenarnya. f) Ulangi langkah 2 – 4. Tentukan berat tembaga sulfat anhidrat dan berat kehilangan airnya. Catat data pada lembar laporan g) Sebelum mengakhiri percobaan, teteskan beberapa tetes air pada garam anhidrat. Amati yang terjadi
  • 10. BAB III METODE KERJAA. Alat dan Bahan 1. Alat: Cawan porselin, gelas arloji, kaki tiga, kawat kasa, korek, neraca ohauss, pipet tetes, pembakar spritus, sendok tanduk, spatula, dan stopwatch. 2. Bahan: Aquadest, sulfur salicil dihidrat (C7H6O6S.2H2O), besi (III) klorida heksahidrat (FeCl3 6H2O), magnesium sulfat heptahidrat (MgSO4. 7H2O), dan kertas timbang.B. Cara Kerja 1. Karakteristik Senyawa Hidrat a. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan b. Diambil sampel C7H6O6S 2H2O dan FeCl3.6H2O secukupnya, masing-masing bahan disimpan di atas gelas arloji c. Diamati setiap perubahan disetiap penambahan waktu 5 menit hingga menit ke 20 d. Dicatat hasil perubahannya 2. Komposisi hidrat a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Krus porselin di bersihkan dan di keringkan c. Dipijarkan di atas api Bunsen selama 5 menit, kemudian di timbang , diulangi sebanyak dua kali d. Dimasukkan sampel hidrat (Mgso4 6H2O) sebanyak 3 gr e. Ditutup menggunakan gelas arloji yang sebelumnya telah di timbang massanya f. Dipanaskan atau dipijarkan lagi selama 5 menit, kemudian di timbangdilakukan sebanyak dua kali
  • 11. g. Ditambahkan tiga tetes airh. Diamati setiap perubahan yang terjadi ( wujud, bau , dan warnanya )
  • 12. BAB IV HASILPENGAMATANA. Tabel Pengamatan 1. Karakteristik Senyawa Hidrat perubahan pada menit no. sampel 5 10 15 20 Bertamba Cairanny h cair a makin disertai banyak Sampel ¾ FeCl3.6H2O Mulai 1 warna dan bagian mencair cairannya warnanya mencair bertamba makin h gelap gelap Tambah Terdapat Sampelny Mencari mencair C7H6O6S.2H2 sedikit a ½ 2 secara dan O perubaha bagian perlahan cairannya n mencair mencair bening 2. Komposisi hidrat MgSO4.7H2O waktu berat perubahan Sebelum di pijarkan - 3 gram Kristal Setelah dipijarkan 1 5 menit 1 gram Cair 2 5 menit 0,45 gram Cair Penambahan air KristalB. Perhitungan Diketahui :
  • 13. Sebelum pemijaran1. Berat cawan porselin kosong 1 = 53,1 gram2. Berat cawan porselin kosong 2 = 52 gram3. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (I) = 76,6 gram4. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (II) = 75,6 gram5. Berat MgSO4.7H2O = 3 gram Setelah pemijaran1. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (I) = 74,15 gram2. Berat cawan porselin + gelas arloji + MgSO4.7H2O (II) = 73,7 gram Perhitungannya :1. Bobot kehilangan air Berat sampel hidrat = 3 gram Berat garam anhidrat = 2,55gram – = 0,45 gram2. % kadar air 0,45 gram = 100% 3 gram = 15 %3. air yang hilang = = 0,025 mol4.
  • 14. = = 0,021 mol5. Rasio mol O terhadap MgS = = 1,19
  • 15. BAB V PEMBAHASAN Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yangdiketahui sampai saat ini di bumi. Air adalah substansi kimia dengan rumusmolekul H2O. Satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikatsecara kovalen pada satu atom oksigen. Air disebut pelarut universal karena airmelarutkan banyak zat kimia. Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul air. Molekul airyang terikat tersebut dinamakan molekul hidrat. Anhidrat merupakan sebutan darigaram tanpa air kristal (kehilangan molekul ait kristalnya) atau H2O. ContohnyaCaCl2 anhidrat atau CuSO4 anhidrat. Cara kerja pada percobaan karakteristik senyawa hidrat yaitu mula-muladisiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian diambil sampelsecukupnya (FeCl3.6H2O dan C7H2O6S.2H2O) masing-masing di simpan di gelasarloji lalu diamati setiap perubahan disetiap 5, 10, 15, 20 menit, dan catat hasilperubahannya. Untuk percobaan komposisi hidrat yaitu mula-mula disiapkan alatdan bahan yang akan digunakan, kemudian kurs porselin di bersihkan dandikeringkan agar lebih bersih, lalu dipijarkan di atas api pembakar spiritus selama5 menit agar lebih kering, lebih steril. Setelah itu ditimbang massanya, dilakukansebanyak dua kali, dan perbedaan hasil timbangan pertama dan kedua sebesar0,005 diusahakan, diukur sebanyak dua kali agar hasilnya lebih teliti. Setelah ituditambahkan tembaga sulfat hidrat sebanyak 3 gr kemudian ditutup menggunakangelas arloji yang sebelumnya sudah ditimbang massanya. Kemudian dipijarkan diatas api pembakar spiritus selama 5 menit. Setelah itu ditimbang kursmenggunakan neraca o’hauss dilakukan sebanyak dua kali untuk mendapatkanhasil yang lebih akurat. Setelah itu ditambahkan sedikit atau 3 tetes air kemudianamati perubahan yang terjadi pada sampel (wujud, warna, dan bau). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan hasil pengamatan yang diperoleh yakni untuk sampel FeCl3.6H2O setelah diamati perubahannya hasil yangdiperoleh pada waktu 5 menit sampelnya sudah mulai mencair. Pada waktu 10
  • 16. menit sampelnya bertambah cair dan warnanya juga lebih gelap sebelumnya, padawaktu 15 menit sampelnya lebih mencair lagi serta warnanya tambah lebih gelap.Saat waktu 20 menit 3/4 dari bagian sampel sudah mencair. Untuk sampelC7H2O6S.2H2O setelah diamati perubahannya,hasil yang diperoleh,pada waktu 5menit sampelnya sudah agak mencair, namun perubahannya sangat kecil, padawaktu 10 menit sampelnya sudah agak terlihat perubahannya lebih mencair, padawaktu 15 menit sampelnya lebih mencair dari sebelumnya, dan pada waktu20menit sampelnya 1/2 bagian sudah mencair yang warna sebelumnya putih padasaat mencair terlihat bening. Dapat disimpulkan berdasarkan namanyaFeCl3.6H2O lebih banyak mengandung atau mengikat molekul air dari padasampel C7H2O6S.2H2O. Untuk sampel MgSO4.6H2O pada saat dipijarkan diatas api pembakarspiritus terlihat menguap sehingga molekul airnya berkumpul di gelas arloji,padawaktu 10 menit sampelnya sudah nampak seperti cairan dan setelah ditambahkan3 tetes air perubahan yang terjadi pada sampel yaitu wujudnya yang dari cairmenjadi mengeras,warnanya dari putih menjadi bening dan tidak terdapat bau darisampel tersebut. Bobot kehilangan air yaitu 0,45 gr, persen kadar air yaitu 15 %,jumlah mol air yang hilang yaitu 0.025 mol, jumlah mol MgSO4 yaitu 0,021 mol,rasio mol H2O terhadap MgSO4 anhidrat yaitu 1,19 mol. FeCl3.6H2O dan C7H2O6S.2H2O adalah senyawa yang apabila dibiarkan diudara terbuka maka akan menyerap air. Untuk FeCl3.6H2O akan menyerap lebihbanyak H2O sedangkan C7H2O6S.2H2O kurang banyak menyerap H2O yang adadi udara. Hal ini serupa dengan literatur yang ada bahwa FeCl3.6H2O adalahsenyawa kurang stabil sehingga masih ada ruang yang kosong menyebabkansenyawa tersebut banyak mengikat H2O untuk mengisi ruang yang kosong.Sedangkan pada C7H2O6S.2H2O senyawa cukup seimbang sehingga hanyasebagian kecil ruang yang masih kosong untuk mengikat H2O di udara. Tujuan dilakukan hidrasi air pada suatu senyawa adalah agar senyawatersebut dapat mempertahankan wujudnya dalam bentuk padat atau serbuk.Sehingga pada saat di simpan dalam kemasan tidak dapat mengikat air ataupunmeleleh sehingga dalam penggunaan selanjutnya dapat maksimal.
  • 17. Karakteristik senyawa yang dapat mengikat air adalah senyawa yangbersifat cepat terhidrasi dengan mengikat air atau senyawa-senyawa yang dapatmengikat air melalui pengikatan permukaan (surface adhesion) sehingga kelihatanseperti mencair atau meleleh ataupun apabila dibiarkan diudara terbuka senyawatersebut akan menyerap molekul air karena sifatnya yang higroskopis(kemampuan untuk menyerap air yang ada dilingkungannya). Hal ini ditandaidengan melelehnya senyawa tersebut atau terdapat titik-titik air di sekitarsenyawa. Dan pada saat di pijarkan contohnya ketika senyawa terebut di letakkandi cawan porselin dan diatasnya ditutup dengan gelas arloji akan terlihat titik-titikair melekat pada gelas arloji. Faktor-faktor kesalahan dalam percobaan ini di sebabkan :1. Bahan yang kurang pada lab dan tidak memadai sehingga bahan digunakan terpaksa diganti.2. Penyimpanan bahan yang akan digunakan dalam percobaan yang dibiarkan pada tempat terbuka, sehingga akan menyerap air dari udara secara terus menerus.3. Kurang teliti dalam membaca skala pada neraca ohauss dan lain-lain. Hubungan percobaan ini dengan farmasi adalah sering dipakai dalamproses hidrasi karena untuk mendapatkan alkohol. Alkohol merupakan salah satubahan yang sangat penting dalam pencampuran obat maka hidrasi air pun sangatpenting dalam dunia farmasi. Serta dalam pembuatan tablet yaitu untukmemperbarui massa alir granul dimana hidrasi air membuat granul keringsehingga tablet yang dihasilkan padat.
  • 18. BAB VI PENUTUPA. Kesimpulan 1. Karakteristik dari senyawa hidrat yaitu jika ditaruh di udara terbuka akan mencair 2. Persen air dalam tembaga sulfat hidrat yaitu 15% 3. Rasio mol H2O terhadap MgSO4 anhidrat adalah 1, 19B. Saran 1. Laboratorium Di harap agar bahan-bahan yang ada di lab segera dilengkapi. 2. Asisten Sebaiknya setiap asisiten mendampingi masing-masing kelompok pada saat praktikum agar praktikumnya berjalan lebih efisien.
  • 19. DAFTAR PUSTAKAAhmad, Haskia. Kimia Larutan. PT. CITRA ADITYA BAKTI: Bandung, 2011Al-Underwood, Day. Kimia Analisis Kuantitatif. 1981Cihara. Raimand. Kimia Dasar. Erlangga: Jakarta, 2004Debuy. Rumus Kimia. http : //debuys.du.am. 23 Desember 2011. 15.00Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. DEPKES: Jakarta 1979Fauzia. Pengertian Air Secara Luas. http : //industri 17 imafa. blog. mercubuana. ac. Id. 23 Desember 2011. 15.30J. Busset. Kimia Analisis Kuantitatif. Erlangga: Jakarta, 1994Rival. Harrizul. Asas Pereaksi Kimia. UI-Press: Jakarta, 2006Tim Dosen Kimia Unhas. Kimia Dasar. UNHAS: Makassar, 2009
  • 20. SKEMA KERJA1. Karakteristik Senyawa Hidrat (C7H6O6S.2H2O dan FeCl3.6H2O Ditaruh di gelas arloji Amati perubahan tiap 5, 10, 15, dan 20 menit2. Komposisi Hidrat Dipijarkan cawan porselen 2 kali Ditimbang Tambahkan 3 gr MgSO4.7H2O Tutup dengan gelas arloji Pijarkan kemudian timbang sebanyak 2 kali Tambahkan 3 tetes air Amati perubahan wujud, bau, dan warna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar